Saat ini situasi mengarah pada periode Altseason, mengingat kenaikan signifikan yang dialami oleh beberapa altcoin dibandingkan dengan Bitcoin. Dominasi kapitalisasi pasar Bitcoin telah melemah sebesar 3,8%, yang menandakan bahwa altcoin telah mengalami performa lebih baik daripada Bitcoin. Ketika altcoin secara konsisten mengungguli Bitcoin, ini adalah tanda umum dari Altseason.
Dijelaskan oleh Fyqieh Fachrur, Trader Tokocrypto, pemicu utama Altseason biasanya melibatkan beberapa faktor, seperti peningkatan adopsi dan penggunaan aplikasi berbasis blockchain yang mendorong permintaan untuk altcoin tertentu. Contohnya, persetujuan ETF Ethereum baru-baru ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkembangan ekosistem blockchain Ethereum, sehingga mendorong permintaan dan harga altcoin di ekosistem Ethereum.
“Siklus Altseason bisa bervariasi, namun biasanya terjadi ketika ada pergeseran minat investor dari Bitcoin ke altcoin, sering kali setelah Bitcoin mencapai atau mendekati puncak siklusnya,” kata Fyqieh.
Lebih lanjut ia mengatakan apabila siklus ini bisa bertahan dari beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada dinamika pasar dan sentimen investor. Dampak Altseason bagi industri kripto sangat signifikan.
Kemudian, berdasarkan berita crypto yang beredar dari sisi nilai transaksi, peningkatan aktivitas perdagangan altcoin dapat meningkatkan likuiditas pasar dan menarik lebih banyak investor baru. Selain itu, Altseason sering kali mendorong inovasi teknologi, karena banyak proyek altcoin yang mengembangkan teknologi baru dan solusi inovatif untuk memanfaatkan momentum ini. Akibatnya, kita bisa melihat lebih banyak pengembangan proyek dan peningkatan adopsi teknologi blockchain yang lebih canggih.
“Pada altseason kali ini, terdapat beberapa altcoin potensial yang patut diperhatikan oleh investor, antara lain Etherfi (eETH), Polygon (MATIC), Uniswap (UNI), dan StarkNet (STARK),” imbuhnya.
Berikutnya, masih kata Fyqieh, eksistensi Etherfi merupakan protokol liquid restaking di jaringan Ethereum. Token eETH adalah token liquid restaking pertama yang asli di Ethereum, yang memungkinkan staker untuk memint eETH di platform ether.fi. Protokol ini memungkinkan staking dan restaking ETH, sehingga investor bisa memaksimalkan imbalan mereka. Etherfi berpotensi besar karena inovasinya dalam memaksimalkan yield melalui restaking, memberikan opsi menarik bagi investor yang ingin meningkatkan pendapatan pasif dari staking.
“Sedangkan Polygon (MATIC) yang sebelumnya dikenal sebagai Matic Network, adalah platform terstruktur dan mudah digunakan untuk scaling dan pengembangan infrastruktur Ethereum. Dengan fokus pada scalability dan infrastruktur, Polygon menjadi pilihan menarik di altseason karena kemampuan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan transaksi di jaringan Ethereum,” tandasnya.
Jangan lupakan Uniswap (UNI), Uniswap telah mendapatkan popularitas besar berkat fenomena DeFi dan lonjakan perdagangan token yang terkait. Dengan kemampuannya untuk menyediakan likuiditas tinggi dan perdagangan yang efisien, Uniswap merupakan pilihan yang solid bagi investor yang mencari eksposur di sektor DeFi.
Terakhir ada StarkNet (STARK), berkat sistem bukti kriptografi STARK yang aman dan skalabel. Potensi StarkNet terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan skalabilitas dan kinerja dApps, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari proyek dengan teknologi canggih dan inovatif.
“Investor kripto bisa memanfaatkan altcoin ini dengan strategi diversifikasi portofolio, yaitu dengan memasukkan sebagian alokasi investasi ke dalam altcoin tersebut. Selain itu, memanfaatkan platform staking dan yield farming yang disediakan oleh proyek-proyek ini bisa menjadi cara efektif untuk mendapatkan keuntungan optimal,” imbuhnya kemudian.
Terkini, dengan berpartisipasi dalam liquidity pool di Uniswap, investor bisa mendapatkan imbalan tambahan. Mengikuti perkembangan proyek dan berita terbaru juga penting agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat waktu dan berpotensi menguntungkan.