Berikut ini beberapa alasan kenapa drama China lama tayang yang sudah dirangkum oleh dramachina. Bagi penggemar drama China (C-drama), menanti penayangan drama favorit bisa menjadi ujian kesabaran. Beberapa drama yang sudah selesai proses syuting justru membutuhkan waktu tahunan sebelum akhirnya dirilis ke publik. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan drama China lama tayang? Berikut adalah sejumlah alasan utama yang menjelaskan fenomena tersebut secara menyeluruh:
1. Proses Censorship atau Sensor yang Ketat
Salah satu alasan utama adalah sistem sensor yang sangat ketat dari pemerintah Tiongkok melalui badan yang disebut National Radio and Television Administration (NRTA). Drama yang sudah selesai syuting wajib melalui proses review dan penilaian untuk memastikan tidak ada konten yang:
- Mengandung unsur politik sensitif.
- Bertentangan dengan nilai budaya Tiongkok.
- Mengandung kekerasan, seksualitas atau konten magis/supranatural berlebihan.
- Menonjolkan idol atau fanservice secara tidak sesuai.
Proses sensor ini bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Bahkan, ada kalanya drama harus diedit ulang, menghapus adegan, atau mengganti alur cerita agar sesuai dengan regulasi. Jika tidak lolos sensor, drama tidak akan mendapat izin tayang sama sekali.
2. Antrian Slot Penayangan
Tiongkok memproduksi ratusan drama setiap tahun. Karena jumlah slot tayang di TV nasional maupun platform digital seperti iQIYI, Youku dan Tencent Video terbatas, drama harus mengantre untuk mendapatkan jadwal tayang. Bahkan drama populer sekalipun bisa tertahan jika belum mendapat giliran.
Selain itu, slot tayang juga diprioritaskan untuk drama yang sesuai dengan agenda nasional atau tema yang sedang dipromosikan, seperti drama berbau patriotisme, sejarah revolusioner, atau yang menampilkan nilai-nilai tradisional.
3. Masalah Lisensi dan Hak Distribusi
Setiap drama memerlukan izin tayang atau “drama license” sebelum bisa ditayangkan. Selain izin dari NRTA, produksi juga harus menyelesaikan berbagai dokumen legal dan administratif, termasuk hak siar, kontrak platform streaming, dan lisensi musik. Jika ada masalah dalam proses ini misalnya konflik dengan perusahaan produksi atau ketidaksepakatan hak distribusi drama bisa tertunda tanpa batas waktu.
4. Masalah Aktor: Skandal atau Daftar Hitam
Jika aktor utama atau pendukung drama terlibat skandal, baik itu hukum, moral, atau politik, drama bisa langsung dihentikan atau dibatalkan penayangannya. Pemerintah Tiongkok cukup ketat terhadap publik figur dan aktor yang masuk "daftar hitam" tidak boleh tampil di media nasional.
Contoh kasus seperti Kris Wu, Zheng Shuang, atau Fan Bingbing membuat banyak proyek yang melibatkan mereka harus dibatalkan, diedit ulang, atau bahkan tidak tayang sama sekali. Bahkan drama yang sudah selesai sepenuhnya bisa ditarik dan disimpan selamanya di “laci”.
5. Strategi Marketing dan Penyesuaian Musim Tayang
Beberapa rumah produksi memilih untuk menunda penayangan demi strategi pemasaran yang lebih tepat. Mereka menunggu waktu rilis yang dianggap “ideal” seperti libur nasional, festival atau musim penonton tinggi (peak season). Penundaan ini dimaksudkan agar drama dapat meraih rating dan trafik lebih tinggi saat tayang.
Contohnya, drama bertema romantis sering kali dirilis menjelang Tahun Baru Imlek atau Festival Qixi (Hari Kasih Sayang versi Tiongkok), sementara drama sejarah besar bisa dirilis menjelang Hari Nasional.
6. Post-Production yang Rumit
Drama-drama Tiongkok, terutama yang bergenre fantasi, xianxia, atau sejarah, memerlukan proses post-production yang kompleks mulai dari CGI, editing sinematik, scoring musik dan penyelarasan suara (dubbing). Karena syuting di lokasi berisik atau terbuka, banyak drama perlu proses pengisian suara ulang oleh aktor atau dubber profesional yang bisa menambah waktu pengerjaan.
Untuk drama dengan efek visual berat, proses ini bisa memakan waktu lebih dari satu tahun, terutama jika rumah produksi menginginkan hasil yang berkualitas tinggi.
7. Kebijakan Pembatasan Jumlah Episode
Sejak 2019, pemerintah Tiongkok menetapkan batas maksimal episode untuk drama TV, yaitu sekitar 40-45 episode untuk satu serial. Drama yang awalnya diproduksi dengan 60-70 episode terpaksa harus diedit dan dipotong agar sesuai aturan. Proses pemotongan dan penyusunan ulang cerita bisa menyebabkan keterlambatan signifikan dalam penayangan.
Itulah beberapa alasan kenapa drama China lama tayang. Secara keseluruhan, keterlambatan penayangan drama China bukan semata karena faktor teknis atau kesengajaan produser, tetapi merupakan gabungan dari birokrasi ketat, sensor pemerintah, strategi bisnis, dan kondisi industri hiburan yang kompleks. Meskipun membuat para penggemar frustrasi, sistem ini bertujuan menjaga kontrol konten dan citra budaya nasional.
Namun, ketika drama akhirnya tayang, penantian panjang itu sering kali sebanding dengan kualitas produksi yang ditampilkan. Maka tak heran, banyak penggemar yang tetap setia menunggu walaupun harus bertahun-tahun.